
Forum Koordinasi Susun Baseline Peningkatan Tata Kelola Cagar Biosfer GSK-BB
Bengkalis, (12 September 2025)
Forum Koordinasi dan Komunikasi Cagar Biosfer (CB) Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSKBB) melakukan melakukan inventarisasi dan identifikasi kegiatan pada area CB GSKBB. Pada kegiatan inventarisasi yang dilakukan bersama Kabupaten Bengkalis dilaporkan kegiatan dinas dan badan di 52 desa pada area cagar.

“Saat ini Forum Koordinasi dan Komunikasi CB GSK BB sedang melakukan inventarisasi dan identifikasi kegiatan pada area CB GSK BB. Identifikasi kegiatan pada desa-desa tersebut ini menjadi kondisi baseline pengelolaan CB GSK BB,” kata Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Provinsi Riau, sekaligus menjabat sebagai Koordinator Sekretariat Forum, Abdul Madian yang didampingi anggota Forum, Rizky Rachmawati di Bengkalis, Jumat (12/9/2025).
Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu merupakan salah satu lanskap strategis yang berperan penting dalam pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca di Provinsi Riau. Gubernur Riau, Abdul Wahid telah menetapkan Forum Koordinasi dan Komunikasi Pengelolaan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu.
Forum ini melibatkan parapihak untuk mewujudkan sinergitas pengelolaan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu melalui koordinasi dan komunikasi serta pembagian peran dan tanggung jawab dalam implementasi rencana pengelolaan cagar biosfer tersebut. Rapat koordinasi besar Forum yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, perguruan tinggi, hingga LSM akan dilakukan Rabu (17/9/2025).
Dalam aktivitas inventarisasi kegiatan terkait CB GSKBB di Kabupaten Bengkalis tersebut, badan dan dinas terkait yang memberikan laporannya yaitu BRIDA, Dinas LH, Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan, Disbun, Disparbudpora, BPBD, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas PUPR dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bengkalis, Rinaldi memaparkan pihaknya telah melakukan kegiatan pemberdayaan, dan 19 desa termasuk 7 area inti CB GSK BB. Sementara, Kabid Peternakan dan Keswan, Suhairi melaporkan bahwa kegiatan tanaman pangan hortikultura dan peternakan sudah banyak dilakukan pada lokasi inti, akan diidentifikasi dengan overlay lokus pada peta CB GSKBB.

Menanggapi paparan-paparan tersebut, Sekretaris Bappeda Kabupaten Bengkalis mengharapkan seluruh badan dan dinas menyusun matrik laporan yang nantinya akan menjadi baseline program pengelolaan CB GSKBB. “Dalam matrik dilaporkan kegiatan pada desa yang menjadi lokus CB GSKBB, termasuk program pembinaan dan agenda skala kabupaten yang di dalamnya terdiri dari beberapa desa lokus CB GSKBB,” katanya.
Rekapitulasi data yang didiskusikan akan disampaikan pada Bappeda Kab. Bengkalis tanggal 16 September 2024. Data tersebut menjadi bahan Rakor Forum Koordinasi dan Komunikasi Pengelolaan CB GSKBB pada tanggal 17 September 2025.*